(SeaPRwire) – Jiangsu, Tiongkok , 21 Agustus 2025 —
Untuk memahami budaya suatu bangsa, mulailah dengan melihat arsitekturnya — struktur padat yang berdiri di atas tanah menyembunyikan memori sejarah paling jelas dan kode filosofis.
Baru-baru ini, seri mikro-dokumenter sepuluh episode Architecture of China (Musim 1) resmi dirilis. Berangkat dari wilayah Jiangsu di Tiongkok, seri ini membuka jendela bagi audiens global untuk mengalami budaya Tiongkok secara dekat. Di sini, setiap batu bata, setiap genteng, dan setiap halaman menceritakan kisah kebijaksanaan masyarakat Tiongkok dalam menyelaraskan diri dengan alam, dedikasi mereka pada keahlian, dan vitalitas yang lahir dari perpaduan tradisi dan modernitas.
Untuk membantu pemirsa global lebih memahami logika estetika di balik keajaiban arsitektur ini, dokumenter ini dipandu oleh Andrew Field, seorang cendekiawan Amerika di bidang sejarah Asia Timur dan profesor di Duke Kunshan University. Dengan memadukan “rasa ingin tahu seorang luar” dengan “kedalaman seorang peneliti,” ia terlibat dalam percakapan mendalam dengan manajer arsitektur, pengrajin, dan desainer di sepanjang perjalanan. Melalui penjelajahannya, estetika Timur yang dulunya misterius kini mengungkapkan logika yang mudah diakses — seperti perjumpaan antara menara jam Gotik dan gerbang bulan gaya Jiangnan di Wang Jian Law School, Soochow University, yang mencerminkan dialog diam-diam antar peradaban; 29 langkah rumit untuk menciptakan “batu bata emas” untuk lantai Forbidden City pada dasarnya adalah bukti komitmen untuk “melakukan satu hal dengan baik”; kecerdikan pengrajin Yangzhou dalam membuat gunung buatan “menipu kenyataan” pada dasarnya adalah peniruan alam yang paling tulus. Interpretasi dari perspektif eksternal ini menjadikan kode-kode estetika Timur jelas dan mudah dipahami.
Seri ini menjembatani kesenjangan budaya melalui tiga fitur khas: Pertama, perpaduan perspektif Tiongkok dan Barat. Perjalanan Andrew mempertahankan rasa “asing” sambil menyelami inti budaya melalui dialog. Kedua, visualisasi dialog antara masa lalu dan masa kini. Misalnya, jalan setapak kaca di atas kota Dinasti Ming bawah tanah di Xuzhou memungkinkan pemirsa untuk “berjalan di jalanan era Ming,” dan pagoda kaca di Great Bao’en Temple menciptakan kembali permainan cahaya dari Dinasti Ming. Ketiga, pengalaman mendalam terhadap detail. Dari “efek bingkai gambar” dari Humble Administrator’s Garden hingga “penempaan berulang” batu bata emas Imperial Kiln, audiens dapat merasakan kehangatan kehidupan dan dedikasi pada keahlian yang tertanam dalam arsitektur. Bagi audiens yang ingin memahami budaya Tiongkok, ini akan mengungkapkan kebenaran: budaya Tiongkok bukanlah spesimen museum, melainkan kekuatan yang hidup dan bernapas — mengalir melalui jalinan bangunannya, hidup di ujung jari para pengrajinnya, dan terintegrasi dalam setiap aspek kehidupan Tiongkok.
Klik tautan YouTube:
untuk menonton Architecture of China (Musim 1). Biarkan struktur-struktur yang berdiri di tanah Jiangsu ini memandu Anda ke dunia spiritual masyarakat Tiongkok.
Artikel ini disediakan oleh penyedia konten pihak ketiga. SeaPRwire (https://www.seaprwire.com/) tidak memberikan jaminan atau pernyataan sehubungan dengan hal tersebut.
Sektor: Top Story, Daily News
SeaPRwire menyediakan distribusi siaran pers real-time untuk perusahaan dan lembaga, menjangkau lebih dari 6.500 toko media, 86.000 editor dan jurnalis, dan 3,5 juta desktop profesional di 90 negara. SeaPRwire mendukung distribusi siaran pers dalam bahasa Inggris, Korea, Jepang, Arab, Cina Sederhana, Cina Tradisional, Vietnam, Thailand, Indonesia, Melayu, Jerman, Rusia, Prancis, Spanyol, Portugis dan bahasa lainnya.
KONTAK: Weng Lei weng.lei(at)jsbc.com