
Di tengah meningkatnya tantangan makroekonomi dan ketegangan geopolitik, investor mencari tempat yang aman, dan saham yang memberikan aliran pendapatan konsisten menjadi pilihan yang menarik. Coca-Cola (NYSE: KO), anggota kelompok elit “Dividend Kings” di Indeks S&P 500, menonjol dengan rekam jejak meningkatkan dividen selama 61 tahun berturut-turut, yang menunjukkan stabilitas operasinya.
Coca-Cola telah menunjukkan ketahanan meskipun ada kekhawatiran kenaikan inflasi yang mempengaruhi belanja konsumen. Perusahaan melaporkan pertumbuhan pendapatan dan laba yang kuat, bahkan di tengah harga yang tinggi. Meskipun sahamnya telah merosot hampir 11% sepanjang tahun ini, analis Wall Street merekomendasikannya sebagai “beli kuat”.
Kemampuan Coca-Cola untuk menghasilkan pendapatan substansial dikaitkan dengan merek ikoniknya, termasuk Coca-Cola, Diet Coke, Fanta, dan Sprite, yang menikmati popularitas global. Kekuatan merek ini telah mengarah pada dominasi pasar, kekuatan penetapan harga, dan loyalitas pelanggan, semuanya sangat penting untuk stabilitas keuangan.
Perusahaan telah merambah portofolionya untuk mencakup pilihan non-karbonasi dan lebih sehat untuk menyesuaikan dengan perubahan preferensi konsumen. Meskipun kenaikan harga, loyalitas pelanggan Coca-Cola membayar di kuartal ketiga dengan peningkatan pendapatan tahun ke tahun sebesar 8% menjadi $12 miliar. Perusahaan melampaui estimasi konsensus, dan laba bersih per saham (EPS) meningkat 9% untuk kuartal menjadi $0,71.
Kekuatan penetapan harga Coca-Cola memungkinkannya mempertahankan marjin laba yang stabil, dan dapat menaikkan harga untuk mengimbangi kenaikan biaya bahan baku, berkat loyalitas mereknya. Manajemen menyoroti kekuatan konsumen yang kuat di Amerika Latin, India, dan beberapa wilayah Asia Tengah dan Tenggara.
Arus kas bebas positif perusahaan sebesar $9,5 miliar untuk tahun ini memungkinkannya terus membayar dan meningkatkan dividen sambil mendukung strategi pertumbuhan. Coca-Cola menawarkan imbal hasil dividen menarik sebesar 3,3%, jauh di atas rata-rata S&P 500.
Setelah hasil kuartal ketiga yang positif, analis Wells Fargo dan Barclays menaikkan target harga mereka untuk Coca-Cola. Dari 14 analis yang mengikuti saham ini, 11 memberikan rekomendasi “beli kuat”, 1 menyarankan “beli sedang”, dan 2 menyebutnya “hold”. Target harga rata-rata $66,36 menunjukkan potensi kenaikan sekitar 20,1% dalam 12 bulan ke depan.
Coca-Cola telah menunjukkan ketahanan luar biasa dengan pertumbuhan konsisten di garis atas dan bawahnya selama lima tahun terakhir. Statusnya sebagai “Dividend King” mencerminkan komitmennya untuk memberikan imbal hasil kepada pemegang saham, membuatnya menjadi pilihan yang menarik baik untuk investor pertumbuhan maupun pendapatan, terutama selama penarikan harga saham saat ini.