JAKARTA – Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berinisial IGAS kedapatan mencuri barang bukti (barbuk) kasus suap yang menjerat mantan pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yaya Purnomo. Barbuk yang dicuri itu berupa emas batangan seberat 1,9 kilogram.
Lantas, bagaimana pegawai KPK tersebut bisa mencuri emas batangan di lembaga yang pengamanannya super ketat?
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron menjelaskan, sistem pengamanan barang bukti di KPK sudah dilakukan dengan super ketat. Yakni, dengan tiga lapis pengamanan. Namun memang, IGAS ternyata punya siasat dan cara untuk melewati tiga lapis pengamanan tersebut.
“Di KPK memang selama ini untuk masuk itu, ada tiga lapis (pengamanan), tapi karena tiga lapis itu mungkin di tingkat kejenuhan, artinya karena walaupun tiga lapis, tapi karena sudah terbiasa orangnya itu-itu aja maka kemudian pada saat yang pertama itu yang sesungguhnya memang dia berhak satu tahap,” kata Ghufron kepada awak media di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Sabtu (10/4/2021).
IGAS merupakan pegawai yang bertugas di Direktorat Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi (Labuksi) KPK. Tugas IGAS, salah satunya adalah menjaga barang bukti tindak pidana korupsi di lapisan pengamanan pertama. Oleh karenanya, dia berhasil dengan mudah melewati lapis pengamanan pertama.
Baca juga: Nyolong 1,9 Kg Emas” href=”https://nasional.okezone.com/read/2021/04/08/337/2391411/polisi-selidik-kasus-pegawai-kpk-nyolong-1-9-kg-emas”>Polisi Selidik Kasus Pegawai KPK Nyolong 1,9 Kg Emas
Untuk melewati lapisan pengamanan berikutnya, IGAS diduga mencuri kunci dari petugas yang menjaganya. Kebetulan, petugas yang menjaga lapis pengamanan berikutnya, merupakan rekan IGAS. Sehingga, kata Ghufron, IGAS sudah mengetahui kunci pengamanan di lapis berikutnya.
Baca juga: Umumkan Pegawainya Curi Barbuk 1,9 Kg Emas, KPK: Tanggung Jawab untuk Jujur & Terbuka
“Jadi dia mencurinya, mencuri ada tiga orang, tiga lapis. orang pertama untuk masuk ke tahap berikutnya harus melalui tahap kunci di orang kedua, nah kunci di tangan orang kedua dia curi di tasnya itupun tidak diketahui,” beber Ghufron.
“Tapi karena pemegang kunci itu sudah merasa akrab sehingga tasnya juga ditempatkan di tempat yang dia (tersangka) tahu itu nah itu yang fatal terjadi,” imbuhnya.
Atas kejadian itu, Ghufron menekankan akan melakukan rotasi terhadap petugas yang menjaga barang bukti ataupun barang sitaan KPK. Tak hanya petugas, kata Ghufron, pihaknya juga bakal merubah kode untuk melewati setiap lapis pengamanan.
“Oleh karena itu kami akan kemudian melakukan perbaikan akan merotasi, maksudnya rotasi apa? rotasi baik personal maupun secara reguler kunci itu agar menggunakan kode-kode yang selalu akan secara reguler kami acak kembali,” ujarnya.
(fkh)
- #Emas Batangan Barbuk Dicuri Pegawai KPK
- #Pegawai KPK Curi Barbuk
- #KPK