Pernyataan UE ini datang setelah adanya serangan terhadap situs nuklir Natanz, yang merupakan situs nuklir utama Iran. Teheran menuding Israel berada di balik serangan itu dan disebut sebagai upaya Tel Aviv untuk ganggu pembicaraan untuk hidupkan kembali perjanjian nuklir.
“Kami menolak setiap upaya untuk merusak atau melemahkan upaya diplomatik pada perjanjian nuklir. Kami masih perlu mengklarifikasi fakta atas kejadian di situs nuklir Iran,” kata juru bicara UE, Peter Stano, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (13/4/2021).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan Teheran akan membalas dendam pada rezim Zionis atas serangan tersebut. Baca juga: Israel Nyatakan Siap Kerjasama dengan AS Soal Kesepakatan Nuklir Iran
“Zionis ingin membalas dendam karena kemajuan kami dalam cara mencabut sanksi mereka secara terbuka mengatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan ini. Tapi kami akan balaskan dendam kami dari Zionis,” kata Zarif.
- AS dan Israel Takut Kemungkinan Hamas Menang Pemilu Palestina
- Iran Aktifkan Sentrifugal Canggih untuk Pengayaan Uranium
- Sambut Ramadhan, Wapres Ajak Masyarakat Tingkatkan Iman dan Takwa
“Israel telah mengumumkan secara terbuka bahwa mereka tidak akan mengizinkan kami membuat kemajuan dalam mencabut pembatasan, dan mereka yakin telah berhasil di dalamnya,” ujarnya.
Diplomat top Teheran itu menambahkan bahwa sebagai respons, negaranya akan mencapai terobosan baru dalam pengembangan nuklir. Baca juga: Fasilitas Nuklir Natanz Disabotase, Iran Bersumpah Balas Dendam ke Israel
Zarif melanjutkan dengan mengatakan bahwa tindakan sabotase di pembangkit listrik tenaga nuklir Natanz tidak akan melemahkan posisi Teheran dalam negosiasi.
“Pihak-pihak yang bernegosiasi [di Wina] harus tahu bahwa reaktor Natanz selanjutnya akan dilengkapi dengan sentrifugal canggih dengan kemampuan pengayaan [uranium] yang tinggi,” imbuh Zarif.
Lihat Juga: Akhirnya! Penjurian Oleh Ade Govinda Tayang! Siapa Nih Top 3 Best Cover Song Tanpa Batas Waktu?