KYIV, Ukraina — Pertahanan Udara Rusia menembak jatuh lebih dari 30 drone Ukraina di Laut Hitam dan Semenanjung Krimea semalam Sabtu, kata Kementerian Pertahanan Rusia Minggu.
“Sistem pertahanan udara yang ada menghancurkan 36 pesawat udara tak berawak Ukraina di atas Laut Hitam dan bagian barat laut Semenanjung Krimea,” tulis kementerian itu di Telegram.
Otoritas setempat di wilayah Krasnodar yang berbatasan dengan Laut Hitam mengatakan bahwa kebakaran pecah di sebuah kilang minyak pada dini hari Minggu, tetapi tidak menjelaskan penyebabnya. “Alasan kejadian sedang diteliti,” kata pernyataan dari otoritas setempat, di tengah klaim di media lokal bahwa kebakaran disebabkan oleh serangan drone atau puing-puing drone yang jatuh.
Serangan drone dan tembakan di wilayah perbatasan Rusia dan Semenanjung Krimea yang dianeksasi Moskow merupakan kejadian rutin. Pejabat Ukraina tidak pernah mengakui tanggung jawab atas serangan di wilayah Rusia atau Semenanjung Krimea.
Di Ukraina, angkatan udara negara itu mengatakan Minggu telah menembak jatuh lima drone jenis Shahed buatan Iran yang diluncurkan Rusia semalam.
Di dekat garis depan di timur negara tempat pasukan Ukraina dan Rusia terlibat pertempuran yang panjang untuk menguasai kawasan, empat petugas polisi luka ketika tembakan artileri yang diluncurkan pasukan Rusia meledak di dekat mobil polisi mereka di kota Siversk, yang terletak di provinsi Donetsk yang sebagian diduduki.
Intelijen Inggris menilai akhir pekan ini bahwa Rusia mengalami beberapa tingkat korban terbesar sepanjang tahun ini akibat pertempuran yang berlanjut “berat tetapi tidak menentukan” di sekitar kota Avdiivka, juga di provinsi Donetsk. Pembaruan intelijen rutin Kementerian Pertahanan Inggris pada Sabtu pagi mencatat bahwa Rusia telah mengerahkan “unsur hingga delapan brigade” di daerah itu sejak meluncurkan “upaya utama” pada pertengahan Oktober.
Juga pada Minggu, seorang sekutu penting Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa Rusia mungkin mengambil tindakan untuk menyita aset negara anggota Uni Eropa yang dianggap bermusuhan jika UE melanjutkan rencananya untuk “mencuri” dana Rusia yang dibekukan untuk mendukung rekonstruksi Ukraina pascaperang.
“Sejumlah politisi Eropa (…) kembali berbicara tentang mencuri dana negara kami yang dibekukan untuk melanjutkan militerisasi Kyiv,” tulis Vyacheslav Volodin, Ketua Duma Negara, dewan rendah parlemen Rusia, di Telegram.
Volodin menyampaikan pernyataan itu sebagai tanggapan atas pengumuman Jumat oleh Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa, tentang proposal penggunaan pendapatan dari aset negara Rusia yang dibekukan untuk mendukung Ukraina dalam pembangunan kembali.
Volodin menyatakan bahwa Moskow akan merespons dengan langkah-langkah yang akan menimbulkan biaya signifikan bagi UE jika melakukan tindakan terhadap aset Rusia, sebagian besar di Belgia.
“Keputusan semacam itu akan memerlukan tanggapan simetris dari Federasi Rusia. Dalam hal itu, lebih banyak aset yang dimiliki negara-negara yang tidak bersahabat akan disita daripada dana kami yang dibekukan di Eropa,” kata Volodin.