TEL AVIV – Sebuah perusahaan Israel yang mengerjakan proyek penerbangan sipil yang “sensitif” menandatangani nota kesepahaman yang tidak disetujui dengan perusahaan milik negara China . Demikian laporan outlet media Israel, Haaretz.

Surat kabar itu mengatakan bahwa kesepakatan itu secara langsung menyangkut proyek penerbangan, dan orang dalam Kementerian Pertahanan Israel mengklaim bahwa mereka tidak diajak berkonsultasi.

Perusahaan Israel, Airpark, dipekerjakan dua tahun lalu untuk membangun pabrik pembuatan pesawat sipil di dekat pangkalan Angkatan Udara Israel.

Proyek ini bahkan diizinkan untuk mengakses bantuan dari Angkatan Udara Israel (IAF).

Baca Juga:
  • Tolak Telepon Menlu AS, Abbas Ingin Bicara Langsung dengan Biden
  • Pemerintah Dinilai Harus Pastikan Keamanan WNI di Luar Negeri Terjamin
  • Kuliah di Amerika Bisa dengan Program Transfer Gelar

Comac, perusahaan China yang dipermasalahkan, dikenakan larangan investasi oleh pemerintahan Trump pada Januari karena klaim perusahaan itu memiliki hubungan dengan angkatan bersenjata China.

Baca juga: Perusahaan Israel Diam-diam Jual Senjata ke China, 20 Orang Ditangkap

Hal ini menyebabkan salah satu sumber keamanan meningkatkan kemungkinan rusaknya hubungan Amerika Serikat (AS)-Israel. Sebagaimana diketahui, AS adalah pendukung utama politik dan militer Tel Aviv seperti dikutip dari Al Araby, Jumat (2/4/2021).

Bulan lalu, Israel setuju untuk membeli pesawat tempur AS dan peralatan lainnya senilai USD9 miliar.