“Karena persaingan usaha ke depan akan dimenangkan oleh mereka yang menguasai bidang sains dan teknologi ,” ujar Teten pada Kuliah Umum di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia.
Oleh karena itu, Teten berharap Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia dapat mendukung penguatan kewirausahaan nasional dengan mengambil peran sebagai kampus pengembangan model kewirausahaan pesantren berbasis sosial, teknologi, bahkan ekonomi kreatif.
Baca Juga: Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing, Teten Beri Penjelasan Panjang-Lebar
- Bisnis Antar Makanan Kian Prospektif, Magfood Gelar Webinar Manajemen Produksi UMKM Pangan
- Perluasan Bandara Sam Ratulangi Jadi Momentum Bangkitkan Pariwisata Sulut
Dia mencontohkan, kewirausahaan pesantren di Koperasi Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Koperasi tersebut berhasil mengembangkan komoditi sayur-sayuran dan mulai merambah ke peternakan domba dan sapi. Bahkan, produk yang dihasilkan sudah terhubung ke jaringan retail modern dan berpotensi untuk menjadi koperasi pangan.
“Hingga sekarang pun pemerintah terus mendampingi hingga memberikan support pembiayaan agar mampu berkembang menjadi koperasi modern,” kata Teten.
Dalam kesempatan itu, Teten juga mengungkapkan, bahwa saat ini pemerintah sedang menyusun Peraturan Presiden tentang kewirausahaan sebagai payung hukum mendorong wirausaha baru tersebut.
“Kami berharap melalui rancangan ini nantinya dapat menjadi acuan bagi pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk pengembangan kewirausahaan,” ujar Teten.
Lihat Juga: Mau Jadi Jutawan? Kepoin Disini, CAranya Gampang Banget!