WINA – Perantara Eropa mulai bolak-balik antara pejabat Iran dan Amerika Serikat (AS) di Wina pada Selasa (6/4) ketika mereka berusaha membawa kedua negara kembali pada kesepakatan nuklir 2015.

Washington tiga tahun lalu keluar dari kesepakatan nuklir dan kembali menerapkan sanksi pada Iran.

Iran terus melanggar perjanjian terkait program nuklirnya sebagai tanggapan atas langkah Amerika Serikat di era mantan Presiden Donald Trump pada 2018. Berbagai sanksi AS telah melumpuhkan ekonomi Iran.

Baca juga: Yordania Larang Media Laporkan Kasus Pangeran Hamzah Seiring Investigasi

Baca Juga:
  • Tensi dengan Rusia Memanas, Ukraina Ngebet Diangkat Jadi Anggota NATO
  • Ancaman Rudal Muncul dari Barat, RusiaSiap BeriRespons Militer
  • ‘Berhubungan Mesra’ dengan Rusia, Turki Disanksi AS

Teheran telah berulang kali menolak “negosiasi langsung dan tidak langsung” dengan musuh lamanya tersebut.

Baca juga: Eks Agen Mossad Siap Bantu Evakuasi Keluarga Pangeran Hamzah

Washington memperkirakan diskusi akan sulit. Tidak ada pihak yang mengharapkan adanya terobosan awal dalam perundingan.

Baca juga: Pangeran Hamzah Sumpah Setia kepada Raja Yordania usai Dituduh Otaki Kudeta