Sanksi Amerika diberlakukan terhadap tujuh pejabat dan 14 entitas Rusia yang dibuat oleh pejabat senior pemerintahan Presiden Joe Biden.
Baca juga: Media Barat Tuduh Putin Picu Upaya Kudeta Armenia karena Rudal Rusia Dihina
Navalny, 44, jatuh sakit dalam penerbangan di Siberia pada bulan Agustus dan diterbangkan ke Jerman, di mana dokter menyimpulkan bahwa dia telah diracuni dengan zat saraf. Kremlin menyangkal hal itu berperan dalam penyakitnya dan mengatakan tidak melihat bukti bahwa dia diracuni.
- Iran Keukeuh AS Harus Cabut Sanksi Sebelum Pembicaraan Kesepakatan Nuklir Dimulai
- Putin: Vaksin Rusia ‘Ditakuti’ Eropa karena Efektif Lawan Mutasi Covid-19
Navalny ditangkap pada Januari sekembalinya dari Jerman setelah menjalani perawatan karena keracunan dengan apa yang banyak negara Barat katakan sebagai agen saraf tingkat militer. Dia dipenjara pada 2 Februari karena pelanggaran pembebasan bersyarat dan dikirim ke koloni hukuman pada hari Senin.
Pejabat AS belum menyebutkan orang atau entitas yang menjadi target sanksi.
Para pejabat AS mengatakan Navalny, seorang kritikus dan lawan politik Presiden Rusia Vladimir Putin, menjadi sasaran karena mengajukan pertanyaan tentang korupsi Rusia dan merupakan contoh terbaru dari upaya Rusia untuk membungkam perbedaan pendapat.
“Upaya Rusia untuk membunuh Navalny mengikuti pola penggunaan senjata kimia yang mengkhawatirkan oleh Rusia,” kata seorang pejabat senior AS kepada wartawan melalui panggilan telepon, seperti dikutip Reuters, Rabu (3/3/2021), tanpa disebutkan namanya.
Lihat Juga: Kapan Lagi Cover Lagu Bisa Dapat Uang Tunai Puluhan Juta, Cuma RCTI+! Join Langsung!